
Agus Rimas Trinugroho, seorang guru muda yang lahir di Banyumas pada 17 Agustus 1995, telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam dunia pendidikan. Setelah menempuh pendidikan dari SD Negeri 1 Karangtengah hingga SMA Negeri Ajibarang, Agus melanjutkan studi di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, meraih gelar Sarjana Pendidikan (S1) PGSD pada tahun 2017. Tahun berikutnya, ia melanjutkan program PPG Prajabatan di Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Bali, selama satu tahun. Pengalaman pendidikan yang kaya inilah yang membentuknya menjadi seorang guru yang memiliki komitmen kuat terhadap dunia pendidikan.
Agus memulai karir mengajarnya pada tahun 2017-2018 di SDN 4 Karangtengah sebagai Guru Mapel Bahasa Inggris dan Operator Dapodik. Kariernya pun berkembang pesat, di mana pada tahun 2019 Agus diterima menjadi seorang PNS kemudian dipercaya menjadi Guru Kelas di SDN Panambangan dan mengabdi di sana hingga 2024. Pada ahir 2024, Agus mendapat surat tugas untuk memperkuat salah satu SD dengan progress positif yaitu di SDN 1 Kasegeran, tempatnya berkarir hingga saat ini. Sebagai seorang pendidik, Agus tidak hanya fokus pada pengajaran materi akademik, tetapi juga berkomitmen untuk membangun karakter anak-anak didiknya menjadi generasi yang berkompeten dan berbudi pekerti.
Di balik dedikasinya sebagai seorang pendidik, Agus juga memiliki kehidupan pribadi yang bahagia bersama keluarga kecilnya. Ia menikahi Isna Maulida Rahmayanti, dan dari pernikahannya, mereka dikaruniai dua anak, yaitu Hanafia Mahya dan Sabdagani Nusayuda. Agus sangat mengutamakan keseimbangan antara karier, keluarga, dan kebahagiaan pribadi. Visi hidupnya yang sederhana namun mendalam adalah “Menjalani hidup dalam keberkahan dengan keseimbangan antara karier, keluarga, dan kebahagiaan pribadi.” Dalam kehidupan sehari-hari, Agus juga aktif menjalani hobi futsal dan coding, yang menjadi kegiatan favoritnya untuk mengisi waktu luang.
Salah satu prestasi paling berkesan dalam perjalanan karirnya adalah mengikuti Program Pendidikan Guru (PPG) Prajabatan di Singaraja, Bali. Pengalaman ini memberinya banyak pelajaran berharga tentang dunia pendidikan dan semakin memperkaya wawasan serta keterampilannya dalam mengajar. Agus percaya bahwa setiap pengalaman adalah batu loncatan untuk tumbuh dan berkembang, baik dalam karir maupun kehidupan pribadi. Dengan semangat yang tinggi, ia terus mengembangkan diri terutama dalam mengembangkan pasionnya yaitu Coding aneh bukan? Tapi itulah Agus yang selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk dunia pendidikan dan siswa-siswanya.
Motto hidup Agus yang selalu ia pegang teguh adalah “Menyerahlah ketika sudah berhasil.” Bagi Agus, kesuksesan tidak datang begitu saja, tetapi memerlukan kerja keras dan ketekunan. Oleh karena itu, ia selalu berusaha untuk tidak mudah menyerah dalam menghadapi setiap tantangan, baik dalam dunia pendidikan maupun kehidupan. Dengan tekad yang kuat, Agus berkomitmen untuk terus mengembangkan dirinya sebagai guru yang mampu memberi dampak positif bagi siswa dan masyarakat sekitar.YH