Kasegeran, Senin, 21 April 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Kartini tahun 2025, SD Negeri 1 Kasegeran menggelar berbagai kegiatan lomba yang diikuti oleh seluruh peserta didik. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai perjuangan Raden Ajeng Kartini serta menumbuhkan semangat kritis dan kreatif pada anak-anak sejak dini.

Adapun jenis lomba yang dilaksanakan dibagi berdasarkan jenjang kelas:
Kelas 1 dan 2 mengikuti lomba mewarnai dengan tema “Perempuan-Perempuan Hebat Idolaku”.
Kelas 3 dan 4 mengikuti lomba membuat puisi dengan tema “Perempuan Pahlawanku”.
Kelas 5 mengikuti lomba menulis surat kepada Kartini, di mana peserta diajak untuk menuangkan pemikiran kritis dan perasaannya terhadap kondisi diri dan bangsa seolah-olah sedang berbicara langsung dengan Kartini yang masih hidup.
Kelas 6 mengikuti lomba membuat karya Pop Up yang di dalamnya juga memuat surat bertema serupa dengan kelas 5.
Ketua panitia peringatan Hari Kartini, Ibu Yuni Prihatini, S.Pd., menjelaskan bahwa tujuan dari pelaksanaan lomba-lomba ini adalah untuk menanamkan semangat dan ideologi Kartini yang relevan dengan masa kini.
“Harapan saya, anak-anak di SD Negeri 1 Kasegeran bisa meneladani Kartini tidak hanya dari segi penampilan fisik seperti riasan atau pakaian, tetapi juga dalam hal membuka wawasan. Hari Kartini tidak sesempit itu,” ujar Ibu Yuni.
Kepala Sekolah SD Negeri 1 Kasegeran juga menyampaikan dukungan dan apresiasinya terhadap kegiatan ini.
“Saya kira ini adalah langkah visioner. Peringatan Hari Kartini dilaksanakan dengan cara yang berbeda dari biasanya dan tidak membebani wali murid. Saya sangat mendukung dan berharap para guru semakin kompak dalam bekerja sama,” ujarnya.
Sekilas tentang R.A. Kartini
Raden Ajeng Kartini berasal dari kalangan priyayi atau bangsawan Jawa. Ia merupakan putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, seorang patih yang kemudian diangkat menjadi Bupati Jepara. Kartini adalah anak kelima dari sebelas bersaudara dan merupakan putri sulung dari istri pertama, M.A. Ngasirah. Ibunya adalah putri dari Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara.
Kartini dikenal karena surat-suratnya yang ditujukan kepada para sahabatnya di Belanda, seperti Tuan E.C. Abendanon, Ny. M.C.E. Ovink-Soer, dan lainnya. Surat-surat ini kemudian dibukukan oleh Mr. J.H. Abendanon pada tahun 1911 dengan judul Door Duisternis tot Licht, yang kemudian diterjemahkan oleh Armijn Pane menjadi Habis Gelap Terbitlah Terang pada tahun 1922. Melalui surat-surat ini, Kartini dikenang sebagai pelopor kebangkitan perempuan Pribumi di Nusantara.
Dengan semangat Kartini yang terus hidup, SD Negeri 1 Kasegeran berharap para peserta didik dapat menjadi generasi penerus yang tangguh, berani, dan memiliki kepedulian terhadap sesama serta bangsa.