
Lahir di Kebumen pada 17 Mei 1983, wanita cantik yang akrab disapa Bu Ambar telah menapaki perjalanan panjang dalam dunia pendidikan. Sejak kecil, ia sudah bercita-cita menjadi seorang guru, sebuah impian yang akhirnya ia wujudkan pada tahun 2004 saat mulai mengajar di SDN 2 Pageraji. Berbekal ilmu dari Universitas Negeri Yogyakarta (D-2) dan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta (S-1), Baruni terus mengembangkan diri demi memberikan yang terbaik bagi anak didiknya. Kini, ia tak hanya menjadi pendidik, tetapi juga inspirasi bagi banyak guru muda di daerahnya.
Tinggal di Pageraji, Cilongok, Banyumas, bersama suami tercinta, Anwarudin, dan putri mereka, Millyeska Rindang, Bu Ambar selalu berusaha menyeimbangkan perannya sebagai pendidik dan ibu ” memang sulit tapi keduanya harus saya seimbangkan dengan baik” kata Bu Ambar disela-sela wawancaranya . Dengan hobi bersepeda yang ia lakukan setiap Minggu bersama rekan komunitasnya, ia menemukan cara untuk melepas penat sekaligus menjaga kesehatan, sehingga bisa terus memberikan energi positif dalam pekerjaannya. Salah satu pengalaman paling berkesan dalam kariernya adalah saat mengikuti PKG PJOK, sebuah kegiatan yang semakin memperkaya wawasannya dalam dunia pendidikan, “bagaimana tidak dalam kegiatan tersebut otak saya seperti dikuras untuk berfikir cerdas menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dan ahirnya saya menyelesaikannya dan otak saya bisa kembali bekerja secara maksimal”tandasnya .
Bagi Bu Ambar , menjadi guru bukan sekadar profesi, tetapi panggilan jiwa. Ia ingin membawa perubahan yang lebih bermakna bagi dunia pendidikan, dengan visi besar: menjadikan profesi guru lebih bermartabat. Baginya, pendidikan bukan hanya tentang transfer ilmu, tetapi juga membentuk karakter dan mental yang kuat bagi generasi penerus. Filosofi hidupnya terangkum dalam kutipan yang selalu ia pegang teguh: “Who loses courage, loses all. It’s never too late to mind.” Sebuah prinsip yang ia yakini sebagai kunci keberhasilan dalam hidup dan kariernya.
Dengan pengalaman dan dedikasi yang tak tergoyahkan, Bu Ambar terus mengukir jejak di dunia pendidikan. Dari SD Negeri 2 Pageraji kini ia mengajar di salah satu SD Bervisi bagus di Kecamatan Cilongok yaitu di SD Negeri 1 Kasegeran , hebatnya ia tetap berkomitmen menjadi teladan bagi murid-muridnya komitmen yang tidak pernah berubah dari awal saat dia bercita -cita menjadi guru. Ia yakin bahwa setiap langkah kecil dalam mendidik akan memberikan dampak besar bagi masa depan bangsa. Mengabdi dengan hati, mendidik dengan martabat—itulah semangat yang selalu ia jaga.
YH.