“Dari Panusupan ke Kasegeran: Jejak Panjang Pengabdian Kak Tien Martiningsih”

Menjadi guru adalah pengabdian yang tidak hanya sekadar profesi, tetapi juga jalan hidup. Itulah yang dijalani oleh Tien Martiningsih, S.Pd.I., Gr., atau yang biasa dipanggil Kak Tien seorang pendidik berdedikasi yang lahir di Banyumas pada 10 Maret 1976. Selama lebih dari dua dekade, ia mendedikasikan diri untuk membimbing, mengajar, dan menanamkan nilai kehidupan pada generasi muda.

Kak Tien, yang kini tinggal di Panusupan RT 7 RW 1 Cilongok Banyumas, adalah sosok ibu dari tiga anak: Rosyad Abdul Aziz JF, Jalalludin Abdul Aziz JF, dan Nawawi Abdul Aziz JF. Bersama sang suami tercinta, Dja’far Shodiq, S.Pd.I., ia membangun keluarga dengan pondasi kuat nilai religius dan pendidikan. Keluarga baginya adalah sumber kekuatan untuk terus berkarya dan mengabdi.

Cita-citanya sejak kecil sederhana namun sarat makna: ingin menjadi seorang guru. Impian itu terwujud pada 15 Juli 2003 ketika ia mulai mengajar di SD Negeri 1 Panusupan. Sejak saat itu, langkahnya di dunia pendidikan tidak pernah berhenti. Tahun 2019, ia dimutasi ke SD Negeri 1 Kasegeran, bahkan sempat mengampu di SD Negeri 2 Batuanten pada 2022. Sebuah bukti nyata dari dedikasi dan kesetiaannya pada profesi guru.

Tidak hanya mengajar, Tien juga aktif dipelbagai organisasi tetapi yang paling membekas dihatinya Adalah aktif di kepramukaan. Sampai saat ini Kak Tien  aktif di Kwaran Cilongok dan Juga Pusdiklatcab Banyumas disamping itu Kak Tien membimbing siswa mengikuti berbagai lomba. Ia masih ingat betul momen membanggakan ketika berhasil mengantarkan siswanya meraih juara 2 lomba Tilawah tingkat kecamatan di SDN 1 Panusupan. Prestasi lain juga lahir saat membimbing lomba Tartil Binadzor hingga meraih juara 1, serta mengawal siswa dalam ajang Pesta Siaga tingkat ranting hingga meraih juara 3. Baginya, kebahagiaan seorang guru tidak diukur dari penghargaan pribadi, melainkan dari keberhasilan siswa yang ia dampingi.

Selain mengajar, Kak Tien memiliki hobi menulis dan mendengarkan lagu-lagu patriotik. Kedua hobi ini membentuk kepribadiannya yang reflektif sekaligus penuh semangat perjuangan. Melalui tulisan, ia menuangkan gagasan dan pengalaman, sementara lagu-lagu perjuangan mengingatkannya pada pentingnya semangat nasionalisme dan dedikasi dalam mengabdi.

Visi ke depan yang ia bawa adalah “Maju, Religius, Mandiri, Kreatif, Inovatif, dan Berkeadaban.” Visi ini menjadi arah langkahnya sebagai guru sekaligus pribadi yang ingin terus berkembang dan memberikan dampak positif. Ia percaya bahwa pendidikan harus mampu membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter dan bermoral.

Dalam keseharian, Kak Tien selalu memegang teguh semboyan hidupnya: ‘Where is a will, there is a way.’ Bagi dirinya, selama ada kemauan dan tekad, selalu ada jalan untuk mencapai tujuan. Kalimat ini bukan hanya sekadar motivasi, melainkan prinsip yang ia jalani dalam mengajar, membimbing siswa, maupun mengarungi perjalanan hidup. Dengan pengalaman, ketulusan, dan semangatnya, Tien Martiningsih adalah potret nyata seorang guru teladan yang setia mengabdi untuk dunia pendidikan.

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *