Iis Aminatuzzahro: Guru Muda dengan Cita-Cita Mulia

Menjadi guru adalah pilihan mulia yang tidak semua orang berani tempuh. Hal itu pula yang melekat pada sosok Iis Aminatuzzahro, seorang pendidik muda yang lahir di Banyumas pada 22 Agustus 1998. Perempuan ramah ini kini menapaki jalan pengabdian di dunia pendidikan setelah resmi mengajar di SD Negeri 1 Kasegeran mulai 1 September 2025.

Iis yang beralamat di Banjarsari RT 01 RW 06 Ajibarang, adalah putri dari pasangan Sidik dan Karimah. Dari kedua orang tuanya, ia banyak belajar tentang arti kesederhanaan, keteguhan hati, dan semangat berbuat baik. Nilai-nilai inilah yang kemudian ia bawa dalam setiap langkah kehidupannya, termasuk saat memutuskan untuk menjadi seorang guru.

Sejak kecil, Iis memiliki cita-cita yang unik dan sederhana: ingin menjadi orang yang baik, sekaligus bisa melaksanakan ibadah haji dan umrah berkali-kali. Baginya, kebaikan adalah bekal abadi, sementara perjalanan spiritual ke tanah suci adalah impian yang selalu memotivasi. Hal itu pula yang tercermin dalam visi hidupnya, yaitu selalu bergantung kepada Allah agar dapat meraih kebahagiaan dan keselamatan, baik di dunia maupun akhirat.

Perjalanan pendidikan Iis terbilang istimewa. Ia menempuh sekolah dasar di MIS Ma’arif NU Banjarsari, lalu melanjutkan ke SMP Al Hikmah Sirampog pada tahun 2011 hingga 2014. Setelah itu, ia menimba ilmu di MAN Purwokerto 2 sebelum akhirnya meraih gelar sarjana di UIN Walisongo Semarang pada program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) tahun 2017–2021. Dedikasinya di bidang pendidikan semakin lengkap dengan keikutsertaannya dalam PPG Prajabatan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto pada 2023–2024, sebuah pengalaman berkesan yang menjadi bekal penting dalam kariernya.

Kini, Iis mengajar siswa kelas 3 di SD Negeri 1 Kasegeran. Kehadirannya membawa semangat baru, apalagi ia dikenal sebagai pribadi yang hobi makan dan traveling, dua aktivitas yang membantunya tetap ceria dan penuh energi. Di sela-sela mengajar, ia sering berbagi cerita dan pengalaman yang membuat anak-anak merasa lebih dekat serta termotivasi untuk terus belajar.

Bagi Iis, menjadi guru bukan hanya tentang mentransfer ilmu, tetapi juga membimbing, menanamkan nilai, dan menumbuhkan karakter anak-anak. Hal ini sejalan dengan quote hidup yang ia pegang teguh: ‘Jangan lakukan apa yang orang lain lakukan kepadamu kau tak mau.’ Kalimat sederhana namun penuh makna ini menjadi pengingat untuk selalu berbuat baik, menghargai orang lain, dan menanamkan nilai positif dalam setiap tindakan.

Next Post

No more post

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *